Senin, 24 November 2008

CERPEN

MATI
Oleh Fajar suryadi

Suasana hening menyelimuti tanah pekuburan Indramayu. Tadi malam telah diumumkan dari corong spiker masjid bahwasanya mbak Julia yang orangnya cantik dan seksi telah meninggal dunia di studio rekaman. Disaat mayat almarhumah Julia hendak di kubur, ada seorang sepasang anak dan bapak sedang hikmat mendengarkan doa sang ustad, tapi dalam keheningan tersebut si anak bertanya pada bapaknya
“ pak, kenapa sih orang-orang pada menangis ? Tanya si anak
“ ya karena saudaranya ada yang meninggal”. Jawab ayah dengan lirih
“ lalu kenapa pak, kok mbak julia hidungnya ditutup ama kapas, apa nanti gak sesek napas” ? Tanya si anak dengan polos
“ itu karena mbak julia mau pergi ?
“ pergi kemana pak”?
“ pergi kehadapan Allah SWT”. Jawab ayah mantab
“ kata ustad, kalau ada orang yang menghadap kepada Allah itu tandanya orang itu ndak bisa napas, ndak bisa makan minum dan gak bisa ngapa-ngapain. Semua yang diperoleh waktu bekerja tidak terbawa. Kata ustad pula yang dibawa Cuma satu yaitu amal. Apa bener pak?
si bapak diam dan melongo melihat anaknya dengan tatapan serius.
“ nak, setiap orang nanti akan menghadap sang khalik,. Dan apa yang dikatakan ustad itu benar, bahwa nantinya ketika orang mati dia tidak akan membawa apa-apa terkecuali satu yaitu amal”.
“ kasian sekali ya pak, mbak Julia. mobil, ama motornya gak bisa dibawa. Padahal duitnya mbak Julia itu banyak lo pak. Bahkan temen-temen adik kemarin ada yang sedih, ketika mbak Julia mati katanya “ kita gak bisa ngintip mbak Julia lagi nih”. Si bapak kaget, lalu bertanya pada anaknya. “emang ngintip apa dan dimana ? Tanya bapak penasaran.
“ waktu main kerumah mbak Julia, kadang–kadang adik ama temen-temen ngintip mbak Julia dikamar ketika ganti baju. Jawab si anak.
Si bapak hanya diam dengan muka setengah tak percaya. Kemudian mengajak si anak pulang.

Label:

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda