Senin, 24 November 2008

KUMPULAN PUISI

Kasih sayang VS Penderitaan
Oleh : Fajar Suryadi


Hidup adalah perjuangan
Kerikil tajam pastilah rintangan
Seorang muslim tidak pernah menganggap rintangan sebagai musibah melainkan sebuah ujian dan bentuk kasih sayang Tuhan terhadap hambanya
SKRIPSI bukanlah sesuatu hal yang harus dikeluhkan
Melainkan harus dikerjakan
Mengeluh sama saja berjalan di tempat
Melakukan tindakan konkret adalah sebuah jalan keluar

Sekarang kita tinggal memilih
Musibah atau ujian
Kasih saying atau penderitaan
Mengeluh atau action

Jalan keluar terbentang dihadapan kita
Malu bertanya sama dengan tersesat selamanya

Jadilah pribadi yang tangguh karena sesungguhnya Tuhan telah menciptakan kita menjadi mahkluk yang paling sempurna dari yang sempurna




Kuli Kapur

Oleh FS


Peluh keringat jatuh bak gunung meletus
Putih hati terselip panyakit ganas
Kebanggan semu tersembunyi pada seragam bertuliskan pemkab
Harga diri diujung kapur
Lunturnya gaji ke-13 tak kunjung
Tertambat pada selokan instansi
Kuli kapur berkoar menuntut kenyamanan
Phk dan mutasi jawaban konkret
Bu guru berjuang lihatkan keadilan
Dituduh cemarkan lingkungan pendidikan

Kami hanya tunas yang ingin tumbuh
Tak mampu merubah borok pendidikan
Takjubku pada mu melebihi takjubku pada tajmahal

Doaku menyertaimu wahai kuli kapur
Kelak, kami yang akan membangganggkanmu





OPoRTuNiS

Oleh : Fajar Suryadi


Kau tau kenapa anak durhaka
Karena sang idola berubah jadi binatang

Kau tau kenapa rencong meminta nyawa
Karena sang abdi tak memberi sesaji

Kau tau kenapa Kejora bergelora
Karena perut mereka ditusuk ditujah tanpa perasaan

Kau tau kenapa zamrud tak pernah bersinar
Karena zamrud berubah jadi lumpur, jadi abu

Kau tau ?
Kau tau.
Kau tau !

Tidak. Kau tidak tau,
Kau tidak tau
Kau tidak tau !
Karena.Kau
kau
kau.Tidak mau tahu




Pahlawan Devisa

Oleh : Fajar Suryadi
11.05 am



Rintihan menujam hati ibu
Buah hati tidak berbentuk
Suara tawa jadi jeritan
Menghujam, memecahkan suara guntur
Terbius oleh lolongan penipu
Disaat ada pesta demokrasi
Fatamorgana menawarkan dahaga
Di ujung pintu perbatasan
Masihkah ada sarapan pagi ini
Pertanyaan permanen rakyat ini
Wajah didempul, pungung berlukiskan garis merah tak beraturan
Kembali tak tentu wujud





Setan

oleh : Fajar suryadi


Setan telah menghisap ruh
Iblis telah menggerogoti fikriah
Nafsu menjadi raja
Raja dari segala raja
Raja setan dan raja iblis
Kakunya tubuh menjadi bisu
Bisunya karena menderita
Derita yang tiada henti
Doapun jadi abu

Pengakuan :
1.Puisi ini kuperuntukkan bagi manusia yang kehilangan iman ataupun lemah iman
2.Pesan : selagi iman masih ada maka seimbangkanlah ketiga unsur yang ada pada diri manusia yaitu keseimbangan 1) fikriah, 2) jasadiah, 3) ruhiyah

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda